Waahhh.... Banyak Tvnya
Senin, 28 Mei 2012
Senin, 21 Mei 2012
Ambilkan Bulan

Amelia (Lana Nitibaskara), gadis cilik berusia 10 tahun yang kesepian. Ratna (Astri Nurdin), ibunya, kelewat sibuk bekerja sebagai manajer HRD di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Dia nyaris tidak punya waktu untuk putri satu-satunya itu. Setelah kematian suaminya (Agus Kuncoro), Ratna praktis menjadi orang tua tunggal yang harus menafkahi keluarga. Seluruh waktunya dihabiskan untuk bekerja.
Amelia yang merasa tidak diperhatikan akhirnya mencari teman dan kesibukan sendiri lewat situs jejaring sosial Facebook, yang mempertemukannya dengan Ambar, sepupunya. Ketika liburan tiba. Amelia memutuskan mengunjungi Ambar di desanya. Di sana, untuk pertama kalinya Amelia berjumpa dengan keluarga besar ayahnya. Untuk pertama kalinya pula, Amelia merasakan hidup di desa yang sangat berbeda dengan Jakarta. Setiap hari, bersama Ambar dan teman-temannya (Pandu, Kuncung, dan Hendra), Amelia menjelajah seluruh desa. Hingga pada suatu hari, mereka masuk terlalu jauh ke dalam hutan di tepi desa dan tersesat. Hutan itu terkenal angker karena di dalamnya tinggal Mbah Gondrong (Landung Simatupang) yang konon berteman dengan jin dan suka memangsa anak-anak.
Film Ambilkan Bulan adalah sebuah film fantasi musikal dengan tema petualangan anak-anak yang menghibur. Menampilkan 10 lagu anak-anak ciptaan AT Mahmud, di antaranya, Mendaki Gunung, Libur Tlah Tiba, Anak Gembala, dan Ambilkan Bulan. Skenario dikerjakan oleh Jujur Prananto; disutradarai oleh Ifa Isfansyah, dan Helmi Yahya bertindak sebagai produser eksekutif.
Film hasil kerja sama Mizan Productions dan Falcon Pictures ini direncanakan akan tayang di bioskop pada 28 Juni 2012, bertepatan dengan liburan sekolah

Film Jackie Chan yang ke-100 ini berkisah pada awal abad ke-20, China dalam keadaan krisis. Negara ini dibagi menjadi kelompok-kelompok yang bertikai, warga kelaparan, dan reformasi politik belakangan ini telah membuat situasi semakin buruk. Dinasti Qing yang berkuasa, dipimpin oleh seorang kaisar berusia tujuh tahun, dan ibunya yang kejam, Permaisuri Longyu (Joan Chen) benar-benar tidak tergoyahkan setelah 250 tahun kepemimpinan Dinasti tersebut
Warga mulai membuka pemberontakan, tentara Dinasti Qing telah membentuk tentara modern (New Army) yang kuat untuk menghentikan pemberontakan apapun. Namun precedían senjata membutuhkan biaya besar mahal, dan karena membutuhkan banyak uang, pemimpin Qing memperdagangkan apa saja dengan negara-negara asing... termasuk menjual masa depan China
Huang Xing (Jackie Chan) baru saja kembali dari Jepang, di mana ia telah mempelajari seni perang modern. Ketika ia menemukan negaranya hancur, ia merasa tidak memiliki pilihan selain mencabut pedang, memimpin serangkaian kekerasan pemberontakan yang semakin putus asa terhadap Dinasti Qing serta New Army - dengan konsekuensi yang tragis
Broken Heart

Kehidupan Olivia (Julie Estelle) terasa hampa setelah kekasihnya, Jamie (Reza Rahadian) menghilang tiba-tiba. Bagi Olivia, Jamie adalah cinta pertamanya, dan terakhir. Olivia menghabiskan waktu mencari informasi tentang Jamie. Adalah Aryo (Darius Sinathrya), sahabat Jamie seorang penulis novel yang menggantikan posisi Jamie sebagai kekasih Olivia
Atas usaha Jamie mendekati Olivia, akhirnya mereka jadian. Tapi saat indahnya hubungan mereka, dokter memvonis Jamie mengidap penyakit ANOREKSIA NERVOSA. Kondisi tubuh Jamie makin memburuk hingga Jamie harus kehilangan berat badan secara drastis, Jamie harus mendapat perawatan serius. Walau terus mempertahankan hubungannya dengan Olivia, dalam waktu 3 bulan Jamie merasakan kondisinya merosot. Tiba-tiba Jamie menghilang tanpa kabar. Membuat Olivia merasa dikhianati, di balik itu Jamie menyusun rencana untuk tetap membahagiakan Olivia
Jamie meminta sahabatnya Aryo, menggantikan posisinya di hati Olivia. Sebuah permintaan yang sangat sulit bagi Aryo. Demi kebahagiaan Jamie, sahabat yang sudah seperti saudaranya, Aryo mengikuti keinginan Jamie. Setidaknya jika Olivia dekat dengan Aryo, Jamie masih bisa melihat Olivia, atau sekedar memberikan mawar merah saat Olivia tertidur lelap di sofa apartemen Aryo yang bersebelahan dengan apartment Jamie
Profesi Aryo sebagai penulis novel memudahkan komunikasi Aryo dengan Olivia yang bekerja sebagai editor di penerbitan buku. Awalnya sulit Olivia menerima kehadiran Aryo, setelah Jamie menghilang dan membuatnya Broken Heart. Persoalan muncul saat Jamie tahu Aryo benar-benar jatuh cinta pada Olivia. Kecemburuan Jamie di atas rasa ikhlas Olivia dimiliki Aryo. Dilematis, Jamie minta Aryo memutuskan hubungan dengan Olivia. Ternyata, tidak mudah saat harus kehilangan orang-orang terbaik yang kita miliki
Takdir tidak pernah memberi tahu akhir cerita, Jamie ataukah Aryo yang akan abadi mengisi hati Olivia? Siapakah yang berkorban, sehingga hati-hati yang pecah kembali utuh?
“Mencintai-Nya Menuntunku Pada Cintamu”
Fahri bin Abdillah adalah pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al Ahzar. Berteman dengan panas dan debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Belajar di Mesir, membuat Fahri dapat mengenal Maria, Nurul, Noura, dan Aisha.
Maria Grigis adalah tetangga satu flat Fahri, yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al Quran. Dan menganggumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayangnya, cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja.
Sementara Nurul adalah anak seorang kyai terkenal, yang juga mengeruk ilmu di Al Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu menebak-nebak.
Sedangkan Noura adalah tetangga Fahri, yang selalu disika Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingin menolongnya. Hanya empati saja. Tidak lebih! Namun Noura yang mengharap lebih. Dan nantinya ini menjadi masalah besar ketika Noura menuduh Fahri memperkosanya.
Dan yang terakhir adalah Aisha. Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.
Lantas, siapakah yang nantinya akan dipilih Fahri? Siapakan yang akan dipersunting oleh Fahri? Siapakah yang dapat mencintai Fahri dengan tulus? Mari kita cari jawabannya dari sinopsis “Ayat-Ayat Cinta” berikut.
Fahri sedang dalam perjalanan menuju Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq yang terletak di Shubra El-Kaima, ujung utara kota Cairo, untuk talaqqi (belajar secara face to face pada seorang syaikh) pada Syaikh Utsman, seorang syaikh yang cukup tersohor di Mesir.
Dengan menaiki metro, Fahri berharap ia akan sampai tepat waktu di Masjid Abu Bakar As-Shiddiq. Di metro itulah ia bertemu dengan Aisha. Aisha yang saat itu dicacimaki dan diumpat oleh orang-orang Mesir karena memberikan tempat duduknya pada seorang nenek berkewarganegaraan Amerika, ditolong oleh Fahri. Pertolongan tulus Fahri memberikan kesan yang berarti pada Aisha. Mereka pun berkenalan. Dan ternyata Aisha bukanlah gadis Mesir, melainkan gadis Jerman yang juga tengah menuntut ilmu di mesir.
Di Mesir Fahri tinggal bersama dengan keempat orang temannya yang juga berasal drai Indonesia. Mereka adalah Siful, Rudi, Hamdi, dan Misbah. Mereka tinggal di sebuah apartemen sederhana yang mempunyai dua lantai, dimana lantai dasar menjadi temapt tinggal Fahri dan empat temannya, sedangkan yang lanai atas ditemapati oleh keluarga Kristen Koptik yang sekaligus menjadi tetangga mereka. Keluarga ini terdiri dari Tuan Boutros, Madame Nahed dan dua oranga nak mereka, taitu Maria dan Yousef.
Walau keyakinan dan aqiqah mereka berbeda, tapi antara keluarga Fahri dan Tuan Boutros terjalin hubungan yang sangat baik. Terlebih Fahri dan Maria berteman begitu akarab. Fahri menyebut Maria sebagai gadis koptik yang aneh. Bagaimana tidak, Maria mampu menghafal surat Al-Maidah dan surat Maryam.
Selain bertetangga dengan keluarga Tuan Boutros, Fahri juga mempunyai tetangga lain berkulit hitam yang perrangainya berbanding seratusdelapan puluh derajat dengan keluarga Boutros. Kepala keluarga ini bernama Bahadur. Istrinya bernama madame Syaima dan anak-anaknya bernama Mona, Suzanna, dan Noura.
Bahadur, madame Syaima, Mona, dan Suzanna sering menyiksa noura karena rupa serta warna rambut Noura yang berbeda dengan mereka. Noura berkulit putih dan berambut pirang. Ya, nasib Noura memang malang.
Suatu malam Noura diusir Bahadur dari rumah. Noura diseret ke jalan sembari dicambuk. Tangisannya memilukan. Fahri tidak tega melihat Noura diperlakukan demikian oleh Bahadur. Ia meminta Maria melalui sms untuk menolong Noura. Fahri tidak bisa menolong Noura secara langsung karena Noura bukan muhrimnya. Maria pun bersedia menolong Noura malam itu. Ia membawa Noura ke flatnya.
Fahri dan Maria berusaha mencari tahu siapa keluarga Noura sebenarnya. Mereka yakin Noura bukanlah anak Bahadur dan madame Syaima.
Dan benar. Noura bukan anak mereka. Noura yang malang itu akhirnya bisa berkumpul bersama orang-orang yang menyayanginya. Ia sangat berterima kasih pada Fahri dan Maria.
Sementara itu, Aisha tidak dapat melupakan pemuda yang baik hati mau menolongnya di metro saat itu. Aisha rupanya jatuh hati pada Fahri. Ia meminta pamannya Eqbal untuk menjodohkannya dengan Fahri. Kebetulan, paman Eqbal mengenal Fahri dan Syaik Utsman. Melalui bantuan Syaik Utsman, Fahri pun bersedia untuk menikah dengan Aisha.
Mendengar kabar pernikahan Fahri, Nurul menjadi sangat kecewa. Paman dan bibinya sempat datang ke rumah Fahri untuk memberitahu bahwa keponakannya sangat mencitai Fahri. Namun terlambat! Fahri akan segera menikah dengan Aisha. Oh, malang benar nasib Nurul.
Dan pernikahan Fahri dengan Aisha pun berlangsung. Fahri dan Aisha memutuskan untuk berbulanmadu di sebuah apartemen cantik selama beberapa minggu.
Sepulang dari ‘bulanmadu’nya, Fahri mendapat kejutan dari Maria dan Yousef. Maria dan adiknya itu datang ke rumah Fahri untuk memberikan sebuah kado pernikahan. Namun Maria tampak lebih kurus dan murung. Memang, saat Fahri dan Aisha menikah, keluarga Boutros sedang pergi berlibur. Alhasil, begitu mendengar Fahri telah menjadi milik wanita lain dan tidak lagi tinggal di flat, Maria sangat terpukul.
Kebahagian Fahri dan Aisha tidak bertahan lama karena Fahri harus menjalani hukuman di penjara atas tuduhan pemerkosaan terhadap Noura. Noura teramat terluka saat Fahri memutuskan untuk menikah dengan Aisha.
Di persidangan, Noura yang tengah hamil itu memberikan kesaksian bahwa janin yang dikandungnya adalah anak Fahri. Pengacara Fahri tidak dapat berbuat apa-apa karena ia belum memiliki bukti yang kuat untuk membebaskan kliennya dari segala tuduhan. Fahri pun harus mendekam di bui selama beberapa minggu.
Satu-satunya saksi kunci yang dapat meloloskan Fahri dari fitnah kejam Noura adalah Maria. Marialah yang bersama Noura malam itu (malam yang Noura sebut dalam persidangan sebagai malam dimana Fahri memperkosanya).
Tapi Maria sedang terkulai lemah tak berdaya. Luka hati karena cinta yang bertepuk sebelah tangan membuatnya jatuh sakit. Tidak ada jalan lain. Atas desakan Aisha, Fahri pun menikahi Maria. Aisha berharap, dengan mendengar suara dan merasakan sentuhan tangan Fahri, Maria tersadar dari koma panjangnya. Dan harapan Aisha menjadi kenyataan. Maria dapat membuka matanya dan kemudian bersedia untuk memberikan kesaksian di persidangan. Alhasil, Fahri pun terbebas dari tuduhan Noura. Dengan kata lain, Fahri dapat meninggalkan penjara yang mengerikan itu.
Noura menyesal atas perbuatan yang dilakukannya. Dengan jiwa besar, Fahri memaafkan Noura. Dan, terungkaplah bahawa ayah dari bayi dalam kandungan Noura dalah Bahadur.
Fahri, Aisha, dan Maria mampu menjalani rumah tangga mereka dengan baik. Aisha menganggap Maria sebagai adiknya, demikian pula Maria yang menghormati Aisha selayaknya seorang kakak. Tidak ada yang menduga jika maut akhirnya merenggut Maria. Namun Maria beruntung karena sebelum ajal menjemputnya, ia telah menjadi seorang mu’alaf.
Dari buku kita tahu bahwa Fahri selalu “menjaga diri” di tengah wanita-wanita yang dekat dengannya. Hal itu Fahri lakukan karena rasa cintanya pada Yang Maha Kuasa. Fahri berusaha konsisten dengan prinsip, dan ajaran agama yang ia pegang teguh. Cinta Fahri pada agama dan Sang Khalik menuntunnya pada cinta Aisha. Atas izin Allah Fahri dan Aisha bersatu di bawah payung cinta yang tulus mengharapkan ridhaNya.
KELEBIHAN
Fahri bin Abdillah adalah pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al Ahzar. Berteman dengan panas dan debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Belajar di Mesir, membuat Fahri dapat mengenal Maria, Nurul, Noura, dan Aisha.
Maria Grigis adalah tetangga satu flat Fahri, yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al Quran. Dan menganggumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayangnya, cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja.
Sementara Nurul adalah anak seorang kyai terkenal, yang juga mengeruk ilmu di Al Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu menebak-nebak.
Sedangkan Noura adalah tetangga Fahri, yang selalu disika Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingin menolongnya. Hanya empati saja. Tidak lebih! Namun Noura yang mengharap lebih. Dan nantinya ini menjadi masalah besar ketika Noura menuduh Fahri memperkosanya.
Dan yang terakhir adalah Aisha. Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.
Lantas, siapakah yang nantinya akan dipilih Fahri? Siapakan yang akan dipersunting oleh Fahri? Siapakah yang dapat mencintai Fahri dengan tulus? Mari kita cari jawabannya dari sinopsis “Ayat-Ayat Cinta” berikut.
Fahri sedang dalam perjalanan menuju Masjid Abu Bakar Ash-Shiddiq yang terletak di Shubra El-Kaima, ujung utara kota Cairo, untuk talaqqi (belajar secara face to face pada seorang syaikh) pada Syaikh Utsman, seorang syaikh yang cukup tersohor di Mesir.
Dengan menaiki metro, Fahri berharap ia akan sampai tepat waktu di Masjid Abu Bakar As-Shiddiq. Di metro itulah ia bertemu dengan Aisha. Aisha yang saat itu dicacimaki dan diumpat oleh orang-orang Mesir karena memberikan tempat duduknya pada seorang nenek berkewarganegaraan Amerika, ditolong oleh Fahri. Pertolongan tulus Fahri memberikan kesan yang berarti pada Aisha. Mereka pun berkenalan. Dan ternyata Aisha bukanlah gadis Mesir, melainkan gadis Jerman yang juga tengah menuntut ilmu di mesir.
Di Mesir Fahri tinggal bersama dengan keempat orang temannya yang juga berasal drai Indonesia. Mereka adalah Siful, Rudi, Hamdi, dan Misbah. Mereka tinggal di sebuah apartemen sederhana yang mempunyai dua lantai, dimana lantai dasar menjadi temapt tinggal Fahri dan empat temannya, sedangkan yang lanai atas ditemapati oleh keluarga Kristen Koptik yang sekaligus menjadi tetangga mereka. Keluarga ini terdiri dari Tuan Boutros, Madame Nahed dan dua oranga nak mereka, taitu Maria dan Yousef.
Walau keyakinan dan aqiqah mereka berbeda, tapi antara keluarga Fahri dan Tuan Boutros terjalin hubungan yang sangat baik. Terlebih Fahri dan Maria berteman begitu akarab. Fahri menyebut Maria sebagai gadis koptik yang aneh. Bagaimana tidak, Maria mampu menghafal surat Al-Maidah dan surat Maryam.
Selain bertetangga dengan keluarga Tuan Boutros, Fahri juga mempunyai tetangga lain berkulit hitam yang perrangainya berbanding seratusdelapan puluh derajat dengan keluarga Boutros. Kepala keluarga ini bernama Bahadur. Istrinya bernama madame Syaima dan anak-anaknya bernama Mona, Suzanna, dan Noura.
Bahadur, madame Syaima, Mona, dan Suzanna sering menyiksa noura karena rupa serta warna rambut Noura yang berbeda dengan mereka. Noura berkulit putih dan berambut pirang. Ya, nasib Noura memang malang.
Suatu malam Noura diusir Bahadur dari rumah. Noura diseret ke jalan sembari dicambuk. Tangisannya memilukan. Fahri tidak tega melihat Noura diperlakukan demikian oleh Bahadur. Ia meminta Maria melalui sms untuk menolong Noura. Fahri tidak bisa menolong Noura secara langsung karena Noura bukan muhrimnya. Maria pun bersedia menolong Noura malam itu. Ia membawa Noura ke flatnya.
Fahri dan Maria berusaha mencari tahu siapa keluarga Noura sebenarnya. Mereka yakin Noura bukanlah anak Bahadur dan madame Syaima.
Dan benar. Noura bukan anak mereka. Noura yang malang itu akhirnya bisa berkumpul bersama orang-orang yang menyayanginya. Ia sangat berterima kasih pada Fahri dan Maria.
Sementara itu, Aisha tidak dapat melupakan pemuda yang baik hati mau menolongnya di metro saat itu. Aisha rupanya jatuh hati pada Fahri. Ia meminta pamannya Eqbal untuk menjodohkannya dengan Fahri. Kebetulan, paman Eqbal mengenal Fahri dan Syaik Utsman. Melalui bantuan Syaik Utsman, Fahri pun bersedia untuk menikah dengan Aisha.
Mendengar kabar pernikahan Fahri, Nurul menjadi sangat kecewa. Paman dan bibinya sempat datang ke rumah Fahri untuk memberitahu bahwa keponakannya sangat mencitai Fahri. Namun terlambat! Fahri akan segera menikah dengan Aisha. Oh, malang benar nasib Nurul.
Dan pernikahan Fahri dengan Aisha pun berlangsung. Fahri dan Aisha memutuskan untuk berbulanmadu di sebuah apartemen cantik selama beberapa minggu.
Sepulang dari ‘bulanmadu’nya, Fahri mendapat kejutan dari Maria dan Yousef. Maria dan adiknya itu datang ke rumah Fahri untuk memberikan sebuah kado pernikahan. Namun Maria tampak lebih kurus dan murung. Memang, saat Fahri dan Aisha menikah, keluarga Boutros sedang pergi berlibur. Alhasil, begitu mendengar Fahri telah menjadi milik wanita lain dan tidak lagi tinggal di flat, Maria sangat terpukul.
Kebahagian Fahri dan Aisha tidak bertahan lama karena Fahri harus menjalani hukuman di penjara atas tuduhan pemerkosaan terhadap Noura. Noura teramat terluka saat Fahri memutuskan untuk menikah dengan Aisha.
Di persidangan, Noura yang tengah hamil itu memberikan kesaksian bahwa janin yang dikandungnya adalah anak Fahri. Pengacara Fahri tidak dapat berbuat apa-apa karena ia belum memiliki bukti yang kuat untuk membebaskan kliennya dari segala tuduhan. Fahri pun harus mendekam di bui selama beberapa minggu.
Satu-satunya saksi kunci yang dapat meloloskan Fahri dari fitnah kejam Noura adalah Maria. Marialah yang bersama Noura malam itu (malam yang Noura sebut dalam persidangan sebagai malam dimana Fahri memperkosanya).
Tapi Maria sedang terkulai lemah tak berdaya. Luka hati karena cinta yang bertepuk sebelah tangan membuatnya jatuh sakit. Tidak ada jalan lain. Atas desakan Aisha, Fahri pun menikahi Maria. Aisha berharap, dengan mendengar suara dan merasakan sentuhan tangan Fahri, Maria tersadar dari koma panjangnya. Dan harapan Aisha menjadi kenyataan. Maria dapat membuka matanya dan kemudian bersedia untuk memberikan kesaksian di persidangan. Alhasil, Fahri pun terbebas dari tuduhan Noura. Dengan kata lain, Fahri dapat meninggalkan penjara yang mengerikan itu.
Noura menyesal atas perbuatan yang dilakukannya. Dengan jiwa besar, Fahri memaafkan Noura. Dan, terungkaplah bahawa ayah dari bayi dalam kandungan Noura dalah Bahadur.
Fahri, Aisha, dan Maria mampu menjalani rumah tangga mereka dengan baik. Aisha menganggap Maria sebagai adiknya, demikian pula Maria yang menghormati Aisha selayaknya seorang kakak. Tidak ada yang menduga jika maut akhirnya merenggut Maria. Namun Maria beruntung karena sebelum ajal menjemputnya, ia telah menjadi seorang mu’alaf.
Dari buku kita tahu bahwa Fahri selalu “menjaga diri” di tengah wanita-wanita yang dekat dengannya. Hal itu Fahri lakukan karena rasa cintanya pada Yang Maha Kuasa. Fahri berusaha konsisten dengan prinsip, dan ajaran agama yang ia pegang teguh. Cinta Fahri pada agama dan Sang Khalik menuntunnya pada cinta Aisha. Atas izin Allah Fahri dan Aisha bersatu di bawah payung cinta yang tulus mengharapkan ridhaNya.
KELEBIHAN
- Ceritanya begitu menyentuh dan mengalir seakan pembaca mengalami berbagai problema yang melilit sang tokoh
- Penulis mengajak pembaca mendalami Islam dengan bahasanya yang menyejukkan
- Kisah-kisah hubungan antar manusia (kisah cinta) digambarkan secara menarik dan utuh tanpa harus terasa vulgar.
- Seorang pria dicintai empat orang wanita. Mungkinkah? Jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, rasanya aneh jika ada pria yang di”gilai” oleh empat orang wanita sekaligus. Baik Aisha, Maria, Noura, dan Nurul menginginkan Fahri menjadi suaminya. Beruntung sekali tokoh Fahri! Mungkinkah hal yang demikian ada dalam kehidupan nyata?
- Noura frustasi karena tidak mendapatkan cinta Fahri. Ia lantas memfitnah Fahri dengan tuduhan yang kejam. Benarkah ada seorang wanita yang seperti Noura dalam kehidupan nyata? Cinta tetaplah cinta. Tidak akan berubah menjadi pisau yang dapat menusuk dari belakang.
- Merupakan media penyaluran dakwah kepada siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang islam
- Dengan membaca novel ini kita dapat mengetahui geografi kota Mesir serta sosial budaya Timur Tengah tanpa harus pergi ke sana.
- Memberikan contoh pada kita tentang sebuah pernikahan yang baik dan sesuai syariat Islam.
Festival Film Bandung
Festival Film Bandung (FFB) adalah bentuk apresiasi perfilman oleh komunitas Forum Film Bandung.
Pertama kali diadakan sejak tahun 1987 rutin hingga saat ini. Bahkan saat Film Indonesia 'tidur' dengan lelapnya diera 90-an, dan FFI
tidak mengadakan penghargaan bagi insan perfilman, namun FFB tetap
mengadakannya dengan memilih Film Televisi dan Film Asing dari Asia atau
Barat.
Jika penghargaan lain memberikan gelar Terbaik, maka FFB memberikan gelar Terpuji. Selain itu terdapat pula pemenang yang lebih dari satu atau disebut juga Pemenang Ganda.


















Diadakan di Hotel Horison Bandung pada tanggal 16 April 2005 dengan Ketua dewan Juri, Sutardjo A. Wiramihardja.
Film bioskop

- Pengumuman pemenang Festival Film Bandung (FFB) 2012 digelar di Lapangan Gasibu, Bandung, malam ini pukul 20.30 WIB.

Namun sayang, Aminah tidak bisa hadir untuk menerima penghargaan secara langsung di atas panggung. Penghargaan diterima oleh putrinya, Ade Purbasari.
Aminah mengalami pergeseran tulang sehingga ia harus beristirahat. Namun melalui video rekaman yang ditayangkan disela-sela acara, aminah menyampaikan ungkapan terima kasih yang besar atas penganugerahan 'Lifetime Achievment' kepadanya.
Anak aminah, Ade Purbasari mengatakan, ibunda tercintanya itu sedang dalam keadaan sakit karena mengalami dua kali jatuh sehingga tulang kaki dan iganya retak.
"Sejak empat tahun lalu Ibu mengalami dua kali jatuh karena keseimbangannya berkurang, sudah diobati ke Cimande berkali-kali masih sakit," ujar Ade kepada wartawan.
Ade mengungkapkan, ibunya merasa senang menerima penghargaan ini. Karena sejak remaja, pemeran Mak Enyak di film Si Doel ini mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk akting.
Di tempat yang sama, Slamet Raharji mengatakan apa yang ia dan Aminah dapatkan merupakan hasil kerja keras. Ia berpesan kepada generasi muda untuk tidak pernah menyerah dan terus bekerja keras.
"Saya bukan seorang pejabat, saya hanya pekerja yang selalu tidak sadar bekerja dan bekerja. Ini hasil dari kerja keras kami berdua," ujar Slamet.
Jika penghargaan lain memberikan gelar Terbaik, maka FFB memberikan gelar Terpuji. Selain itu terdapat pula pemenang yang lebih dari satu atau disebut juga Pemenang Ganda.

|
Daftar Pemenang
FFB 1988
- Film Terpuji: Cintaku di Rumah Susun
- Sutradara Terpuji:
- Nya' Abbas Akup (Cintaku di Rumah Susun)
- Penyunting Terpuji: Karsono Hadi (Kasmaran)
- Spesial Efek Terpuji: El Badrun (Kelabang Seribu dan Siluman Serigala Putih)
- Aktor Terpuji: Didi Petet (Catatan si Boy)
- Aktris Terpuji: Ira Wibowo (Kasmaran)
- Film Impor Terpuji:
FFB 1989
- Film Sejarah Terpuji: Djakarta '66 dan Tjoet Nja' Dhien
- Film Drama Terpuji: Ayahku
- Film Komedi Terpuji: Keluarga Markum
- Film Silat Terpuji: Saur Sepuh
- Film Kerjasama Terpuji: Irisan-irisan Hati
- Sutradara Terpuji: Arifin C. Noer (Djakarta 66)
- Aktor Terpuji: Didi Petet (Gema Kampus 66)
- Aktris Terpuji: Christine Hakim (Tjoet Nja' Dhien)
- Skenario Terpuji: Arifin C. Noer dan Bur Rasuanto (Djakarta 66)
- Penata Kamera Terpuji:
- George Kamarullah (Tjoet Nja' Dhien)
- Hasan Basri Djafar (Djakarta 66)
- Penata Musik Terpuji :
- Idris Sardi (Tjoet Nja' Dhien)
- Embie C. Noer (Djakarta 66)
- Penata Artistik Terpuji:
- Djufri Tanissan (Djakarta 66)
- Benny Benhardi (Tjoet Nja' Dhien)
-
- Norman Benny (Djakarta 66)
- Karsono Hadi (Tjoet Nja' Dhien)
- Film Impor Terpuji:
FFB 1990
- Film Terpuji:
- Sutradara Terpuji: Teguh Karya (Pacar Ketinggalan Kereta)
- Aktor Terpuji:
- Rachmat Hidayat (Pacar Ketinggalan Kereta)
- Eeng Saptahadi (Kipas-kipas Cari Angin)
- Aktris Terpuji:
- Nurul Arifin (Pacar Ketinggalan Kereta dan Kipas-kipas Cari Angin)
- Skenario Terpuji: Nyak Abbas Akup (Kipas-kipas Cari Angin)
- Penata Kamera Terpuji: Lukman Hakim Nain (Si Kabayan Saba Kota)
- Penata Artistik Terpuji: Adjie Mamat Borneo (Pacar Ketinggalan Kereta)
- Penyunting Terpuji: Karsono Hadi (Pacar Ketinggalan Kereta)
- Film Impor Terpuji
- Drama: A Cry in The Dark
- Lacak: The Package
- Komedi: Dirty Rotten Scoundrels
FFB 1991
- Film Drama: Taksi
- Film Anak-anak: Langitku Rumahku
- Sutradara Terpuji: Slamet Rahardjo Djarot (Langitku Rumahku)
- Penata kamera Terpuji: Soetomo Gandasoebrata (Langitku Rumahku)
- Penata Artistik Terpuji: Satari SK (Langitku Rumahku)
- Aktris Terpuji:
- Meriam Bellina (Taksi dan Wanita)
- Pemeran Anak-anak Terpuji: Banyu Biru dan Soenaryo (Langitku Rumahku)
- Penghargaan Khusus: Nya' Abbas Akup
- FFB memberikan penghargaan terpuji kepada 6 film impor.
FFB 1992
- Film Terpuji: Tidak Ada
- Sutradara Terpuji: Lebes Widar (Lagu Untuk Seruni)
- Aktor Terpuji: Rachmat Hidayat (Potret)
- Penata Kamera Terpuji: Soetomo Gandasoebrata (Lagu Untuk Seruni)
- Penata Suara Terpuji: Hartanto (Lagu Untuk Seruni)
- FFB memberikan penghargaan terpuji kepada 7 film impor.
FFB 1993
- Film Terpuji: Tidak Ada
- Sutradara Terpuji: Chaerul Umam (Ramadhan dan Ramona / Nada dan Dakwah)
- Skenario Terpuji: Asrul Sani (Nada dan Dakwah)
- Aktor Terpuji: Deddy Mizwar (Nada dan Dakwah / Kuberikan Segalanya)
- Aktris Terpuji: Lidya Kandou (Ramadhan dan Ramona)
- FFB memberikan penghargaan terpuji kepada 6 film impor.
FFB 1994
- Aktor Terpuji: Didi Petet (Si Kabayan Mencari Jodoh)
- Penata Kamera Terpuji: Harry Susanto (Asmara)
- Penghargaan khusus kepada film Yang Muda Yang Bercinta (1977)
- FFB memberikan penghargaan terpuji kepada 7 film impor.
FFB 1995
- Dari 32 film Indonesia, FFB memutuskan tidak ada yang menjadi film terpuji.
- Penghargaan Khusus kepada Dicky Zulkarnaen
- Penghargaan Terpuji kepada 8 film impor.
FFB 1996
- Dari 19 film Indonesia, FFB memutuskan tidak ada yang menjadi film terpuji.
- Penghargaan khusus kepada H. Benyamin Sueb
- Penghargaan terpuji kepada 8 film impor.
FFB 1997
- Dari 26 film Indonesia (23 film seks, 2 film laga, 1 film anak), FFB memutuskan tidak ada yang menjadi film terpuji
- Penghargaan Khusus kepada Ryan Hidayat
- Penghargaan terpuji kepada 12 film impor
FFB 1998
Film
- FFB memutuskan tidak ada yang menjadi film terpuji
- Penghargaan khusus kepada produser Ir. Chand Parwez Servia
Sinetron
- Drama Seri Terpuji:
- Drama Lepas Terpuji: Perkawinan Siti Zubaedah
- Aktris Terpuji:
- Ayu Azhari (Perkawinan Siti Zubaedah)
- Penghargaan Khusus : Tutur Tinular
FFB 1999
Film
- FFB memutuskan tidak ada yang mendapat film terpuji
- FFB memberikan penghargaan terpuji kepada 9 film impor.
- Penghargaan Khusus kepada:
- Sutradara inovatif: Garin Nugroho
- Aktris berdedikasi: Christine Hakim
- Sutradara Penuh Harapan: Nan T. Achnas, Mira Lesmana, Riri Riza, Rizal Mantovani (Kuldesak)
Sinetron
- Drama Seri Terpuji: Panggung Sandiwara
- Komedi Seri Terpuji: Satu Atap Seribu Wajah
- Drama Lepas Terpuji: Penari
- Aktor Terpuji:
- Sandy Nayoan (Bukan Cinta Sesaat)
- Zainal Abidin Domba (Satu Atap Seribu Wajah)
- Aktris Terpuji:
- Meriam Bellina (Jangan Rebut Suamiku)
- Ranti Syafri Maharani (Panggung Sandiwara)
- Sutradara Terpuji:
- Nan T Achnas (Penari)
- Ismail Soebardjo (Satu Atap Seribu Wajah)
- El Manik (Panggung Sandiwara)
FFB 2000
Film
- FFB memberikan penghargaan terpuji kepada 10 film impor
- Penghargaan khusus kepada Teguh Karya
Sinetron
- Drama Seri Terpuji: Api Cinta Antonio Blanco
- Komedi Seri Terpuji: Lorong Waktu
- Drama Lepas Terpuji: Kristal-kristal Retak (TVRI)
- Aktor Terpuji: Herdin Hidayat (Wajah Perempuan)
- Aktris Terpuji:
- Sutradara Terpuji: Agus H. Pattirane (Pilar-pilar Kasih)
- Skenario Terpuji: Putu Wijaya (Api Cinta Antonio Blanco)
FFB 2001[1]
Film
- Film Anak-anak Terpuji: Petualangan Sherina
- Film Laga Terpuji: Reinkarnasi
Sinetron
- Sinetron Terpuji: Keluarga Cemara, Senandung, Kasmaran dan Lo Fen Koei
- Pemeran Pria Terbaik: El Manik (Senandung)
- Pemeran Wanita Terbaik: Ririn Dwi Ariyanti (Kasmaran) dan Chintami Atmanegara (Permata Hati)
Film Asing
- Film Asing Terpuji
- Kategori Sejarah: The 13th Warrior, Joan of Arc dan Gladiator
- Kategori Legenda: Sleepy Hollow
- Kategori Silat Madarin: Crouching Tiger Hidden Dragon
- Kategori Drama: Erin Brockovich
- Kategori Petualangan: Cast Away
FFB 2003[2]
Film bioskop
- Film Terpuji - Marsinah
- Aktor Terpuji - Sandy Nayoan (Peti Mati) dan Arswendy Nasution (Eliana, Eliana)
- Aktris Terpuji - Diah Arum dan Meriam Bellina
Televisi
- Sinetron Terpuji - Bajaj Bajuri
- Aktor Sinetron Terpuji - Slamet Rahardjo (KepadaMu Aku Pasrah) dan Derry Drajat (Apa Kabar Bangsamu?)
- Aktris Sinetron Terpuji - Rachel Maryam (Strawberry) dan Amara (Mahligai di Atas Pasir)
- Sinetron Drama Terpuji - Apa Kabar Bangsamu?
FFB 2004[3]
Film bioskop
- Film Terpuji - Arisan
- Aktor Terpuji - Muhammad Dwiki Riza (Kiamat Sudah Dekat)
- Aktris Terpuji - Shandy Aulia (Eiffel Im In Love)
- Sutradara Terpuji - Nia Dinata (Arisan)
- Penulis Skenario Terpuji - Sekar Ayu Asmara (Biola Tak Berdawai)
- Penata Kamera Terpuji - Tusuk Jelangkung
- Penghargaan Khusus - H. Rachmat Hidayat
Sinetron
- Sinetron Terpuji - Anak Haram
- Aktor Terpuji - Sahrul Gunawan (Bukan Cinderella)
- Aktris Terpuji - Dhea Ananda (Anak Haram)
- Sinetron Lepas - Wo Ai Ni Indonesia
- Sinetron Anak-anak - Ratu Malu dan Jenderal Kancil
- Sinetron Remaja - Aku Bukan Rio
- Sinetron Laga - Angling Dharma
- Sinetron Komedi - Juragan Lenong
Film asing
- Film Psikologi - The Hours (sutradara Stephen Daldry)
- Film Perang - Master and Commander (Peter Weir)
- Film Drama - Heaven (Tom Tykwer)
FFB 2005
Film bioskop
- Film Terpuji - Mengejar Matahari
- Aktor Terpuji - Deddy Mizwar (Ketika)
- Aktris Terpuji - Laudya Cynthia Bella (Virgin)
- Aktor Pembantu Terpuji - Fauzi Baadila (Mengejar Matahari)
- Sutradara Terpuji - Rudi Soedjarwo
- Skenario Terpuji - Musfar Yasin (Ketika)
- Penata Musik Terpuji - Dwiki Dharmawan (Rindu Kami PadaMu)
- Penata Kamera Terpuji - Tommy Jepang (Virgin)
- Penata Artistik Terpuji - Budi Riyanto (Rindu Kami PadaMu)
- Penghargaan khusus - Rosihan Anwar (dinilai sebagai tokoh yang punya kecintaan dan kepedulian terhadap kemaslahatan film nasional)
Televisi
- Sinetron Komedi Terpuji - Bajaj Bajuri
- Aktor Terpuji - Eeng Saptahadi (Kafir)
- Aktris Terpuji - Titi Kamal (Chanda)
- Aktor Pendukung Terpuji - Ramzi (Titipan Illahi)
- Aktris Pendukung Terpuji - Nani Wijaya (Bajaj Bajuri)
- Sinetron Lepas Terpuji - Suami Gak Akan Pulang, Chen
- Sinetron Drama Terpuji - Rumah Kardus
- Sutradara Terpuji - Ucik Supra (Rumah Kardus)
- Skenario Sinetron Terpuji - Arlingga Panega dan Imam Hendarto (Rumah Kardus)
- Ilustrasi Musik - Areng Widodo (Cintaku Di Rumah Susun 2)
- Penata Kamera Sinetron - Thomas Susanto (Akulah Arjuna)
- Sinetron Anak-anak Terpuji dan Sinetron Remaja Terpuji dihilangkan karena tidak ada yang memenuhi kriteria
- Editing sinetron: Bunda - Dodo Soedirdjo
FFB 2006
Film bioskop
- Film Terpuji - Berbagi Suami
- Sutradara Film Terpuji - Nia Dinata
- Penulis Skenario - Nia Dinata
- Aktris Terpuji - Dominique Agisca Diyose (Berbagi Suami) dan Cornelia Agatha (Detik Terakhir)
- Aktris Pembantu Terpuji - Ira Maya Sopha (Berbagi Suami)
- Aktor Terpuji - Nicholas Saputra (Gie) dan Lukman Sardi (9 Naga)
- Aktor Pembantu Terpuji - Barry Prima (Realita, Cinta dan Rock 'n Roll )
- Life Achievement - Idris Sardi
Televisi
- Sutradara Terpuji - Deddy Mizwar (Kiamat Sudah Dekat)
- Pemeran Anak Terpuji - Sakurta Ginting (Kiamat Sudah Dekat)
- Aktor Terpuji - August Melasz (Selendang Hasnah)
- Aktris Terpuji - Inneke Koesherawati (Selendang Hasnah)
- Sinetron Drama Terpuji - Kiamat Sudah Dekat
- sinetron Lepas Terpuji - Sayekti dan Hanafi dan Selendang Hasnah
FFB 2007[4]
Film bioskop
- Film Terpuji - Nagabonar Jadi 2
- Aktor Terpuji - Tora Sudiro (Nagabonar Jadi 2)
- Aktris Terpuji - Nirina Zubir (Heart)
- Sutradara Terpuji - Deddy Mizwar (Nagabonar Jadi 2)
- Aktor Pembantu Terpuji - Lukman Sardi (Nagabonar Jadi 2)
- Aktris Pembantu Terpuji - Kinaryosih (Mendadak Dangdut)
- Film Etnik - Denias, Senandung di Atas Awan
- Lifetime Achievement - Chitra Dewi
Televisi
- Aktor Terpuji - Mathias Muchus
- Aktris Terpuji - Naysila Mirdad dan Bunga Zainal
- Aktor Pembantu Terpuji - Cok Simbara (Namaku Safira)
- Aktris Pembantu Terpuji - Winda Viska (OB (Office Boy))
- Sutradara Terpuji - Hanung Bramantyo (Jomblo Series)
- Sinetron Drama Terpuji - Dunia Tanpa Koma
- Sinetron Remaja Terpuji - Jungkir Balik Dunia Sissy
- Sinetron Komedi Terpuji -OB (Office Boy)
- Sinetron Laga/Misteri Terpuji - Emak Gue Jagoan
FFB 2008[5]
Film
- Film Terpuji - Ayat-ayat Cinta
- Aktor Terpuji - Fedi Nuril (Ayat-ayat Cinta) dan Dwi Sasono (Mengejar Mas-mas)
- Aktris Terpuji - Nirina Zubir (Get Married) dan Shanty (The Photograph)
- Sutradara Terpuji - Hanung Bramantyo (Ayat-ayat Cinta)
- Aktor Pembantu Terpuji - Edi Karsito (Maaf, Saya Menghamili Istri Anda)
- Aktris Pembantu Terpuji - Meriam Bellina (Get Married)
- Penata Musik Terpuji - Tya Subiakto (Ayat-ayat Cinta)
- Penata Artistik Terpuji - Allan Sebastian (Ayat-ayat Cinta)
Sinetron
- Aktor Terpuji - Anjasmara (Cinta Indah)
- Aktris Terpuji - Kirana Larasati (Azizah)
- Sutradara Terpuji - Deddy Mizwar (Para Pencari Tuhan)
- Sinetron Terpuji - Para Pencari Tuhan
FFB 2009
Film[6]
- Sutradara Terpuji : Riri Riza (Laskar Pelangi)
- Film Terpuji : Laskar Pelangi
- Penulis Skenario Terpuji : Jujur Prananto (Laskar Pelangi)
- Pemeran Wanita Utama Terpuji :
- Cut Mini (Laskar Pelangi)
- Revalina S. Temat (PBS)
- Pemeran Utama Pria Terpuji : Aming (Doa Yang Mengancam)
- Penata Musik Terpuji : Titi Sjuman dan Aksan Sjuman (Laskar Pelangi)
- Penata Kamera Terpuji : Faozan Rizal (PBS)
- Penata Artistik Terpuji : Eros Eflin (Laskar Pelangi)
- Pemeran Pendukung : Widyawati (PBS)
- Wanita Terpuji Pemeran Pendukung : Ikranagara (Laskar Pelangi)
- Editing Terpuji : Cesa David Lukamsyah (Doa Yang Mengancam)
Sinetron[7]
- Sinetron Terpuji : Rinduku Cintamu
- Sinetron Lepas Terpuji : Seragam Anak Pemulung
- Sinetron Komedi Terpuji : ERTE Marihot
- Sinetron Remaja Terpuji : Kepompong
- Sutradara Terpuji :
- Pemeran Utama Pria : Lukman Sardi (Rinduku Cintamu)
- Pemeran Utama Wanita Terpuji : Bunga Zainal (Koq Gitu Sih)
- Pemeran Pembantu Pria Terpuji : Oka Antara (Yasmin)
- Pemeran Pembantu Wanita Terpuji : Happy Salma (Koq Gitu Sih)
FFB 2010
Film[8]
- Film Terpuji : Emak Ingin Naik Haji Produksi Mizan Production
- Pemeran Utama Wanita Terpuji : Fanny Fabriana (Hari Untuk Amanda), Aty Cancer Zein (Emak Ingin Naik Haji)
- Pemeran Utama Pria Terpuji : Reza Rahadian (Emak Ingin Naik Haji)
- Pemeran Pembantu Wanita Terpuji : Alice Norin (Ketika Cinta Bertasbih)
- Pemeran Pembantu Pria Terpuji : Mamiek Prakoso (King)
- Pemeran Anak Terpuji : Rangga Aditya (King)
- Sutradara Terpuji : Ari Sihasale (King), Aditya Gumay (Emak Ingin Naik Haji)
- Penulis Skenario Terpuji : Upi (Serigala Terakhir), Ratna Sarumpaet (Jamila dan Sang Presiden)
- Penata Editing Terpuji : Rizal Basri (Ketika Cinta Bertasbih 1)
- Penata Musik Terpuji : Aksan Sjuman dan Titi Sjuman (Sang Pemimpi)
- Penata Kamera Terpuji : Gusnar Nimpuno (Sang Pemimpi)
- Penata Artistik Terpuji : Herlim Lanang (Emak Ingin Naik Haji)
- Poster Film Terpuji : (Get Married)
Sinetron[9]
- Sinetron Terpuji: Mariam Mikrolet
- Pemeran Utama Wanita Terpuji: Zhe Zhe Shahab (Mariam Mikrolet)
- Pemeran Pembantu Wanita Terpuji: Mieke Amalia (Safa dan Marwah) dan Lilis Suganda (Mariam Mikrolet)
- Sutradara Terpuji: Bambang Irawan (Mariam Mikrolet)
- Penata Musik Terpuji: Muhammad Fitri (Safa dan Marwah)
- Penata Artistik Terpuji: Rustiadi dan Yudhet W. (Si Mamat Anak Pasar Jangkrik)
- Sinetron Lepas Terpuji: Menggapai Harapan
- Pemeran Utama Pria Terpuji: Dude Herlino (Nikita) dan Ben Joshua (Nurhaliza)
- Pemeran Pembantu Pria Terpuji: Ramzi (Si Mamat Anak Pasar Jangkrik)
- Penulis Skenario Terpuji: Warid AS (Mengintip Surga)
- Penata Kamera Terpuji: Enggar Budiono (Terdampar)
- Editor Terpuji: Ali Akbar (Rafika)
FFB 2011[10]
Film
- Penata kamera: Sang Pencerah
-
- Penata musik : Sang Pencerah
- Penata suara : Sang Pencerah
- Penulis skenario: Armantono (Tanah Air Beta)
-
- Film terpuji: Sang Pencerah
- Sutradara terpuji: Hanung Bramantyo (Sang Pencerah)
- Editor: Tito Kurnianto (Alangkah Lucunya (Negeri Ini))
-
- Poster: Sang Pencerah
- Pemeran pembantu wanita: Titi Sjuman (Minggu Pagi di Victoria Park)
-
- Pemeran pembantu pria: Rasyid Karim (3 Hati Dua Dunia, Satu Cinta)
-
- Pemeran utama wanita: Alexandra Gotardo (Tanah Air Beta) dan Acha Septriasa (Love Story)
- Pemeran utama pria: Lukman Sardi (Sang Pencerah)
-
- Live time achievement: Mieke Wijaya dan Deddy Mizwar
Sinetron
- Penata kamera: Rudi Kurwet (KCB)
- Penata artistik: Ibnu (Islam KTP)
- Penata musik: DJ Nemo (Arti Sahabat)
- Penulis skenario: Habiburahman (KCB)
- Editor: Eris Rusli (Udin Bui)
- Sinetron lepas/FTV: Perempuan Di Rumah Ibu (SCTV)
- Sinetron remaja: Arti Sahabat (IVM)
- Peran pembantu wanita: Meida Sefira (KCB RCTI)
- Peran pembantu pria: Wawan Wanisar (pesantren DRR SCTV)
- Pemeran utama wanita: Agnes Monica (Marisa IVM)
- Pemeran utama pria: Ali Syakieb (PDRR SCTV)
- Sutradara: Chairul Umam (KCB RCTI)
- Sinetron Terpuji: Ketika Cinta Bertasbih (RCTI)
FFB 2012[11]
- Pengumuman pemenang Festival Film Bandung (FFB) 2012 digelar di Lapangan Gasibu, Bandung, malam ini pukul 20.30 WIB.
Acara yang sekaligus menandai 25 tahun FFB itu digelar lebih megah
dan meriah dari tahun-tahun sebelumnya serta disiarkan langsung oleh
salah satu saluran televisi swasta nasional.
Pengumuman pemenang FFB 2012 yang banyak dihadiri artis-artis itu
menarik perhatian warga Kota Bandung. Padatnya kerumunan warga yang
menyaksikan menyebabkan kemacetan kendaraan di sekitarnya.
Ketua Umum FFB 2012, Eddy Iskandar menyebutkan tahun ini terdapat
nominasi 87 film Indonesia dan 327 sinetron televisi untuk mendapatkan
predikat terpuji di sejumlah kategori.
Jumlah nominasi itu meningkat dibanding 2011 sebanyak 78 judul film dan 302 judul sinetron televisi.
Eddy mengatakan penambahan jumlah nominasi itu merupakan pertanda kondisi perfilman Indonesia yang semakin membaik.
Tidak seperti festival lainnya, FFB menggunakan kata terpuji, bukan terbaik, untuk setiap pemenang di semua kategori.
"Sebab makna kata terpuji sama dengan yang mendapat pujian atau yang
patut dipuji. Kami sepakat untuk tidak punya anggapan bahwa pilihan
kami itu mutlak yang berbaik," kata Eddy.
Film
- Film Terpuji: The Mirror Never Lies, produksi bersama SET Film , WWF Indonesia, dan Pemda Wakatobi.

- Pemeran Utama Pria Terpuji: Qausar Harta Yudana, film Pengejar Angin, produksi bersama Putar Production dan Pemerintah Sumatera Selatan.
Qausar meraih penghargaan ini berkat aktingnya di film Pengejar Angin yang diproduksi Puttar Production dan Pemprov Sumsel. Penghargaann ini baginya merupakan anugerah yang tidak pernah diduga.
Meski kiprahnya di dunia seni peran masih bisa dibilang baru, Qausar sangat senang karena aktingnya bisa mendapatkan penghargaan dari ajang bergensi sekelas FFB.
"Agak deg-degan. Saya bingung aktor yang bau kencur ini bisa bawa piala. Terimakasih buat Pemprov Sumatera Selatan. Buat orangtua, papa dan bunda makasih buat dukung saya selama ini," ujar Qausar kepada wartawan saat ditemui usai menerima penghargaan FFB saat ditemui di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Sabtu (12/5/2012) malam.
Qausar berhasil meraih penghargaan mengalahkan aktor kawakan Reza Rahadian, Dwi Sasono, Oka Antara, dan Abimana Aryasatya
- Pemeran Utama Wanita Terpuji: Prisia Nasution, film Sang Penari, produksi bersama KG Production, Indika Pictures, Les Petites Limieres, dan Salto Films. Aktris cantik Prisia Nasution kembali berhasil menyabet gelar bergengsi. Pemeran utama dalam film Sang Penari
itu, mendapatkan penghargaan Pemeran Utama Wanita Terpuji dalam
Festival Film Bandung (FFB) 2012, yang digelar di Lapangan Gasibu,
Bandung, Sabtu (12/5) malam.
“Senang dapat penghargaan. Ternyata Bandung memberikan penghargaan
bagi insan film yang sangat luar biasa. Dan senang sekali karena film Sang Penari bisa diapresiasi,” ungkap perempuan yang akrab disapa Phia itu.
Akting Prisia Nasution dalam film ‘Sang Penari’
Phia berhasil menyingkirkan empat nama aktris berbakat lainnya seperti Laudya Cynthia Bella, Chantiq Schagerl, Atiqah Hasiholan, dan Maudy Ayunda.
Kesuksesan Phia di FFB, menambah daftar prestasinya di industri film Indonesia. Sebelumnya, perempuan kelahiran 1 Juni 1984 itu dinobatkan sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik, pada Festival Film Indonesia (FFI) 2011 lewat perannya di film yang sama. Keberhasilannya ini, menurutnya karena ia memang termasuk orang yang suka [pilih-pilih peran.
“Salah satu tantangan terbesar yang saya dapatkan ketika mulai terjun di dunia film ini adalah bagaimana saya dapat memilih peran,” ujarnya.
“Kalau sebagian orang menganggap selektif memilih peran itu menghapuskan kesempatan berproses, menurut saya, pilih-pilih peran justru menjadi upaya memajukan perfilman itu sendiri,” tandasnya.
- Pemeran Pembantu Pria Terpuji: Surya Saputra, film Malaikat Tanpa Sayap, produksi Starvision Plus
Mengalahkan Billy Sandy, Mathias Muchus, Agus Kuncoro dan Putu Wijaya, pria berusia 36 tahun ini melenggang membawa piala dalam acara bergengsi itu. Dengan rasa bangga, Surya mengaku ini merupakan hasil dari jerih payahnya sebagai pelakon industri film.
Mantan anggota boysband Cool Colors itu sukses meraih penghargaan berkat akting apiknya dalam film Malaikat Tanpa Sayap. Berperan sebagai Amir dalam film tersebut, akting Surya dinilai menarik hingga mampu menyingkar aktor kawakan sekelas Mathias Muchus.
“Luar biasa bisa mendapatkan penghargaan ini. Karena menurut saya ini berat banget, saya harus saingan sama aktor sekelas Mathias Muchus, Putu Wijaya dan lainnya. Saya sudah mikir ini nggak mungkin menang, tapi ternyata Alhamdulillah, terimakasih,” jelas Surya kepada wartawan saat ditemui usai menerima penghargaan di Lapangan Gasibu, Sabtu (12/5).
Surya pun sangat mengapresiasi ajan FFB sejak dulu. Penghargaan yang diterimanya dari FFB ini merupakan sebuah kebanggaan yang tidak bisa dibayar oleh apapun.
Bandung pun dinilai Surya sebagai pencetak bintang yang menjanjikan. Banyak pelakon seni peran dan musisi dari Kota Kembang yang bisa sukses di ibu kota bahkan luar negeri. Maka dari itu ia bangga bisa menjadi salah satu pemenang dalam penghargaan yang digelar oleh Forum Film Bandung.
- Pemeran Pembantu Wanita Terpuji:
- Ira Maya Sopha, film Mother Keder, produksi Visi Lintas Film
- Ratna Riantiarno, film Get Married 3, produksi Starvision Plus
- Ira Maya Sopha, film Mother Keder, produksi Visi Lintas Film
- Sutradara Terpuji: Kamila Andini, film The Mirror Never Lies, produksi bersama SET Film, WWF Indonesia, dan Pemda Wakatobi.
Wajah Kamila Andini tampak berbinar-binar, senyum sumringah tak lepas ditunjukan kepada setiap orang saat dirinya berhasil mendapatkan predikat sebagai sutradara terpuji Festival Film Bandung (FFB) 2012.
Kebahagiaannya semakin lengkap saat film garapannya, The Mirror Never Lies juga mendapatkan penghargaan sebagai film terpuji FFB 2012.
"Saya enggak mengerti dan enggak percaya saja karena banyak sineas yang lebih senior dari saya. Selain itu, film ini (The Mirror Never Lies) merupakan film pertama saya. Jadi kedepannya, saya harus membuat karya yang lebih baik lagi untuk Indonesia," ujarnya usai menerima penghargaan dalam perhelatan FFB 2012 yang berlangsung Sabtu (12/5) di Bandung, Jawa Barat.
Kamila memang merasa kembali tertantang untuk menyiapkan film keduanya. Namun saat ini rencananya itu masih terkendala dana.
"Saya sedang siapkan film kedua, lagi cari produser dan investornya. Filmnya masih tentang anak-anak dan alam. Saya suka anak-anak karena mereka gemar mengeksplore dunia dengan penuh pertanyaan dan keingintahuan," tuturnya.
- Penulis Skenario Terpuji: Ben Sihombing, film Pengejar Angin, produksi bersama Putar Production dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.
- Penata Editing Terpuji: Cesa David Lukmansyah, film Sang Penari, produksi bersama KG Production, Indika Pictures, Les Petites Limieres, dan Salto Films.
- Penata Kamera Terpuji: Ipung Rahmat Syaiful, film The Mirror Never Lies, produksi bersama SET Film, WWF Indonesia, dan Pemda Wakatobi.
- Penata Artistik Terpuji:
- Alan Sebastian, film Di Bawah Lindungan Ka’bah, produksi MD Pictures;
- Tonny Trimarsanto dan Tomy D. Setyanto, film The Mirror Never Lies, produksi bersama SET Film, WWF Indonesia, dan Pemda Wakatobi.
- Penata Musik Terpuji: Aksan Sjuman dan Titi Sjuman, film Sang Penari, produksi bersama KG Production, Indika Pictures, Les Petites Limieres, dan Salto Films
-
- Poster Terpuji : film The Mirror Never Lies, produksi bersama SET Film, WWF Indonesia, dan Pemda Wakatobi.
- Penghargaan khusus pemeran anak terpuji: Chantiq Schagerl dalam film Hafalan Shalat Delisa[12]
- Penghargaan khusus untuk pencapaian seumur hidup atau Life Time
Achievement di Festival Film Bandung (FFB) 2012 diberikan kepada Slamet Rahardjo dan Aminah Cendrakasih[13].
Namun sayang, Aminah tidak bisa hadir untuk menerima penghargaan secara langsung di atas panggung. Penghargaan diterima oleh putrinya, Ade Purbasari.
Aminah mengalami pergeseran tulang sehingga ia harus beristirahat. Namun melalui video rekaman yang ditayangkan disela-sela acara, aminah menyampaikan ungkapan terima kasih yang besar atas penganugerahan 'Lifetime Achievment' kepadanya.
Anak aminah, Ade Purbasari mengatakan, ibunda tercintanya itu sedang dalam keadaan sakit karena mengalami dua kali jatuh sehingga tulang kaki dan iganya retak.
"Sejak empat tahun lalu Ibu mengalami dua kali jatuh karena keseimbangannya berkurang, sudah diobati ke Cimande berkali-kali masih sakit," ujar Ade kepada wartawan.
Ade mengungkapkan, ibunya merasa senang menerima penghargaan ini. Karena sejak remaja, pemeran Mak Enyak di film Si Doel ini mendedikasikan sebagian besar hidupnya untuk akting.
Di tempat yang sama, Slamet Raharji mengatakan apa yang ia dan Aminah dapatkan merupakan hasil kerja keras. Ia berpesan kepada generasi muda untuk tidak pernah menyerah dan terus bekerja keras.
"Saya bukan seorang pejabat, saya hanya pekerja yang selalu tidak sadar bekerja dan bekerja. Ini hasil dari kerja keras kami berdua," ujar Slamet.
Langganan:
Postingan (Atom)